Jumat, 15 April 2022

PERAN GURU DALAM PENGELOLAAN KELAS

Ajeng Ayunia Syahputri

NIM H.1910997

Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Djuanda.


A. PENDAHULUAN

Keberhasilan pembelajaran di kelas sangat ditentukan oleh guru. Kegiatan guru didalam kelas meliputi dua hal pokok, yaitu mengajar dan mengelola kelas. Kegiatan mengajar dimaksudkan secara langsung menggiatkan siswa mencapai tujuan-tujuan. Kegiatan mengelola kelas bermaksud menciptakan dan mempertahankan suasana (kondisi) kelas agar kegiatan mengajar itu dapat berlangsung secara efektif dan efisien. Memberi ganjaran dengan segera, mengembangkan hubungan yang baik antara guru dan siswa, mengembangkan aturan permainan dalam kegiatan kelompok adalah contoh-contoh kegiatan mengelola kelas. Hal ini sesuai dengan pendapat Karwati dan Donni (2015: 6) manajemen kelas adalah usaha sadar untuk merencanakan, mengorganisasikan, mengaktualisasikan, serta melaksanakan pengawasan terhadap program dan kegiatan yang ada di kelas sehingga proses belajar mengajar dapat berlangsung secara sistematis, efektif, dan efisien, sehingga segala potensi peserta didik mampu dioptimalkan

                           Sumber: Pinterest

Manajemen kelas adalah kompetensi yang sangat penting bagi guru. Saleh (2014 : 2) menyatakan bahwa manajemen kelas diperlukan dan benar- benar saling berhubungan dengan proses belajar mengajar. Jika guru tidak bisa mengelola kelas dengan benar, maka hal itu dapat menyebabkan kekacauan yang membawa efek negatif terhadap proses belajar mengajar. Oleh karena itu, tanpa memiliki keterampilan manajemen kelas yang baik, akan sulit bagi seorang guru untuk menyediakan lingkungan belajar yang efektif bagi siswa.

Pengelolaan kelas perlu menciptakan suasana gembira atau menyenangkan di lingkungan sekolah melalui pengelolaan kelas, dengan menjalin keakraban antara guru dan siswa, maka guru dapat mengarahkan siswa dengan lebih mudah untuk mendorong dan memotivasi semangat belajar siswa. Ada berbagai peran yang dapat dimainkan oleh guru. Sanjaya (2006: 21-33) menyatakan ada tujuh peran guru yang dapat diterapkan di dalam kelas, mereka adalah: guru sebagai sumber informasi, fasilitator, manajer, demonstrator, pembimbing, motivator, dan evaluator.


B. PEMBAHASAN
    1.         Manajemen kelas

Manajemen kelas dianggap sebagai aspek penting. Wright (2005: 1) menyatakan menjadi perhatian utama dan elemen pusat untuk guru dalam proses belajar mengajar. manajemen kelas itu sendiri berasal dari dua kata yang “kelas” dan “manajemen”. Arti dari kelas dapat diambil dari Hill dan Hill (dikutip dalam Oksawe 2014 : 60) pernyataan, “kelas adalah tempat operasional di sekolah- sekolah yang mengikat siswa bersama- sama dan menyediakan kesempatan untuk mencapai tujuan pendidikan”.

Menurut Alberto & Troutman (1989 : 60) manajemen kelas dapat didefinisikan sebagai kemampuan untuk mengelola waktu, ruang, sumber belajar, siswa guru peran dan perilaku dalam rangka memberikan iklim yang mendorong proses belajar. Selain itu, Mulyadi (2009 : 4), menyatakan bahwa pengelolaan kelas mengacu pada keterampilan yang harus dimiliki oleh guru untuk mempertahankan situasi kelas sebagai lingkungan belajar yang efektif, mengendalikan perilaku siswa, dan menciptakan hubungan interpersonal dan iklim emosional sosial yang positif. Hal ini diperkuat oleh Cooper, et. al., (2014 : 240), pengelolaan kelas adalah tindakan yang dilakukan oleh guru untuk menciptakan lingkungan belajar yang efektif yang menghormati satu sama lain, penuh perawatan, terstruktur dengan baik, dan produktif bagi guru dan siswa.

Dalam membangun lingkungan kelas yang efektif, guru harus mampu menciptakan suasana yang mendukung di kelas yang dapat meningkatkan minat dan motivasi siswa dalam belajar. Artinya, guru harus perhatian dengan beberapa faktor. Beberapa faktor tersebut adalah lingkungan fisik, gaya mengajar, dan peran guru. Lingkungan fisik kelas meliputi pemandangan, suara dan kenyamanan, pengaturan tempat duduk, dan penggunaan media pembelajaran di kelas (Brown, 2000 : 192-194). Sebuah kelas yang rapi dan bersih, memiliki cahaya yang cukup, dan bebas dari kebisingan akan membuat siswa merasa nyaman dan siap untuk belajar materi. Guru harus membuat dan mengatur penataan ruang kelas tempat duduk didasarkan pada tujuan pengajaran. Mereka juga perlu memaksimalkan penggunaan peralatan kelas untuk mendukung proses pembelajaran.

2.         Peran Guru

Seorang guru adalah seseorang yang memiliki kemampuan untuk mengajar subjek didik secara formal. Namun, berdasarkan Sanjaya (2006 : 14), mengajar tidak hanya tentang memberikan materi kepada siswa, tetapi juga proses mengubah perilaku siswa.

Ada berbagai peran yang dapat dimainkan oleh guru. Brown (2000: 167-168) membagi peran guru menjadi lima metafora. Yang pertama adalah, guru sebagai pengendali yang bertanggung jawab lengkap untuk mengontrol waktu belajar, apa yang siswa lakukan, apa yang mereka katakan, dan bagaimana mereka mengatakannya. Kedua, guru sebagai direktur di mana pekerjaan adalah untuk menjaga proses belajar mengajar berjalan lancar. Ketiga, guru sebagai manajer untuk membuat rencana pelajaran, modul, kursus, dan struktur waktu belajar. Keempat, sebagai fasilitator yang memfasilitasi dan membantu siswa untuk menghindari kendala dalam proses belajar guna membuat belajar lebih mudah bagi siswa. Kelima, guru sebagai sumber informasi semacam pusat sumber informasi berjalan. Brown (2000: 168) menjelaskan bahwa guru harus membuat diri mereka tersedia sehingga siswa dapat berkonsultasi setiap kali diperlukan. Dari penjelasan di atas, guru perlu menerapkan semua peran ini dalam keseimbangan untuk memfasilitasi belajar siswa.

Selain itu, Sanjaya (2006: 21-33) membagi peran guru sebagai berikut: guru sebagai sumber informasi, fasilitator, manajer, demonstrator, supervisor, motivator, dan evaluator. Namun, ada beberapa faktor yang mempengaruhi guru untuk menentukan peran mereka sebagai pendidik. Wright menyatakan peran guru tergantung pada jenis sekolah di mana guru bekerja, guru metode pengajaran yang digunakan, kepribadian guru individu, dan latar belakang buinformasi guru.

a.        Guru sebagai Sumber Infromasi

Peran guru sebagai sumber informasi adalah peran dimana guru memegang kompetensi dalam menguasai dan memahami materi pembelajaran, Sanjaya (2006: 21). Sebagai sumber informasi, guru memiliki kemampuan untuk menyediakan dan menjelaskan subjek belajar bagi siswa. Guru juga dapat menyajikan materi dalam jelas, mudah, dan percaya diri. Peneliti menemukan tiga ucapan di luar film Blackboard yang menunjukkan peran guru sebagai sumber informasi.

b.        Guru sebagai Fasilitator

Peran guru sebagai fasilitator adalah peran di mana guru memiliki kewajiban untuk menyediakan layanan untuk memfasilitasi siswa dalam proses pembelajaran mereka, Sanjaya (2006: 23). Sebagai fasilitator, guru memiliki kemampuan untuk memilih dan menggunakan media pembelajaran yang dapat mendukung kegiatan belajar. Peneliti menemukan adegan dan dua ujaran dalam film yang menunjukkan peran guru sebagai fasilitator.

Menurut Sanjaya (2006: 23), guru sebagai fasilitator adalah orang yang memiliki peran untuk memfasilitasi, membantu, dan mendukung siswa untuk mencapai keberhasilan belajar mereka. Guru menyadari tentang latar belakang siswa dan kondisi sosial ekonomi mereka. Hampir semua siswa memiliki kondisi ekonomi yang buruk dan itu menjadi alasan mengapa mereka memiliki beberapa kesulitan untuk mengikuti kegiatan pembelajaran. Fasilitas yang disediakan oleh guru bertujuan untuk mengatasi kendala tertentu yang terjadi dalam proses belajar mengajar.

c.         Guru sebagai Manajer

Sebagai manajer, guru memiliki kemampuan untuk membangun dan memelihara lingkungan belajar yang efektif, aman dan nyaman bagi siswa. Guru juga dapat desain rencana pelajaran, memutuskan topik pembelajaran, mengalokasikan waktu belajar, menciptakan situasi belajar konduktif, dan memonitor siswa dan proses belajar itu sendiri.

Sebagaimana dinyatakan oleh Sanjaya (2006: 21), peran guru sebagai sumber informasi adalah peran yang berhubungan dengan kemampuan guru dalam menguasai dan memahami subjek belajar. Selama proses belajar mengajar di dalam kelas dilaksanakan beberapa metode, seperti mengajar bahasa Inggris melalui diskusi, matematika melalui tanya jawab, dan mengajarkan ilmu alam atau sains dengan menjelaskan secara langsung. Hal ini menunjukkan bahwa guru memegang kemampuan untuk menjadi sumber utama


d.        Guru sebagai Demonstrator

Peran guru sebagai demonstrator adalah peran dimana guru menjadi teladan bagisiswa. Sanjaya (2006: 26) menjelaskan bahwa sebagai demonstrator, guru memainkan peran ini dengan menunjukkan contoh yang baik dan cara yang baik ketika melakukan interaksi dengan orang lain.

e.         Guru sebagai Pembimbing

Peran guru sebagai pembimbing adalah peran dimana guru memegang tanggung jawab untuk membimbing siswa untuk menjadi lebih baik dengan cara yang baik. Sebagai pembina, guru bahkan memiliki kewajiban untuk menegur siswa jika mereka melakukan sesuatu yang salah.

f.         Guru sebagai Motivator

Peran guru sebagai motivator dapat diterapkan melalui pemberian motivasi kepada siswa, menciptakan situasi yang menyenangkan belajar, memberikan pujian dan penghargaan ketika siswa berhasil dalam mencapai tujuan pembelajaran. Tujuan peran ini untuk memotivasi dan mendorong siswa untuk memiliki semangat dalam belajar. Sebagaimana dinyatakan oleh Sanjaya (2006: 26) dengan memberikan pujian, komentar positif terhadap prestasi siswa, dan menciptakan menyenangkan.

g.             Guru sebagai Evaluator

Sanjaya (2006: 23) menjelaskan bahwa sebagai guru evaluator memiliki peran untuk mengumpulkan data, informasi, dan mengevaluasi kinerja siswa. Oleh karena itu, film ini menunjukkan bahwa guru mencoba untuk mengumpulkan informasi tentang pemahaman belajar siswa. Hal ini sangat penting bagi guru, karena tanpa mengetahui kemampuan siswa akan sulit untuk menentukan kegiatan pembelajaran yang sesuai untuk mereka. Sanjaya (2006: 33) menyatakan bahwa evaluasi tidak hanya untuk mengevaluasi keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran, tetapi juga mengevaluasi guru untuk melaksanakan proses pembelajaran untuk membuat perbaikan lebih lanjut. Dengan menciptakan tes, kemampuan siswa dapat diukur dan dari hasil tes dan guru akan mengetahui apakah proses belajar dan materi yang diajarkan sesuai atau tidak. Hal itu akan membantu guru membuat perbaikan lebih lanjut dari proses mengajar. 


C. PENUTUP

Guru sebagai sumber informasi, fasilitator, manajer, demonstrator, supervisor, motivator, dan evaluator. Pertama, sebagai sumber informasi guru mampu menguasai topic pembelajaran, menjelaskan materi dengan jelas, dan menyajikan materi percaya diri. Kedua, sebagai fasilitator guru memfasilitasi dan membantu siswa untuk menghindari kendala dalam proses belajar mereka. Ketiga, sebagai seorang manajer guru mendesain rencana pelajaran, memutuskan topic pembelajaran, mengalokasikan waktu belajar, menciptakan lingkungan belajar yang konduktif, dan mengatur proses belajar apakah sudah berjalan dengan baik atau tidak. Keempat, sebagai demonstrator, guru mencerminkan sikap yang baik dan memberikan contoh yang baik bagi para siswa. Kelima, sebagai Pembina guru memimpin dan membimbing siswa dalam cara yang baik. Keenam, sebagai motivator guru memberikan pujian atau komentar yang positif bagi siswa berprestasi dan menciptakan pembelajaran yang menyenangkan situasi untuk meningkatkan siswa motivasi belajar. Yang terakhir, sebagai evaluator guru membuat evaluasi untuk mengevaluasi proses belajar mengajar.

Kesimpulannya, guru mampu menerapkan dan menggabungkan semua peran dalam proses belajar mengajar dengan sangat baik. Selain itu, guru bisa menerapkan peran-peran berdasarkan kebutuhan dan karakteristik siswa.


DAFTAR PUSTAKA                                    

Sanjaya, Wina. (2006). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Jakarta: Prenadamedia Group.

Mulyadi, Dr. H. (2009). Classroom Management: Mewujudkan Suasana Kelas yang Menyenangkan Bagi Siswa. Malang: UIN-Malang Press.

Saleh, Aripin. (2014). An Analysis of Behavior Modification Approach Implemented by English Teachers in Teaching Speaking at MTSN Lubuk Buaya Padang. Indonesia Publication Index (IPI), Volume 4. No, 2, Hal 1-5.

Karwati, Euis, dan Donni Juni Priansa. 2015. Manajemen Kelas. Bandung. Alfabeta.

PERAN GURU DALAM PENGELOLAAN KELAS

Ajeng Ayunia Syahputri NIM H.1910997 Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,  Universitas Djuanda. A. PENDAH...